Drs. KH Ahmad Shonhaji Chalili
Perjalanan ke arah Jalan Raya Mauk, Tangerang, Banten, di Minggu siang itu cukup lengang. Padahal di hari kerja, lalulintas ke arah atau dari lokasi tersebut sangat padat. Maklum daerah itu terkenal sebagai wilayah industri nan padat penduduk.
Sangat berbeda kondisinya dua puluh tahun lalu saat KH. Ahmad Shonhaji Chalili menancapkan kaki di tanah itu, yang kondisinya masih agak sepi belum seramai saat ini. Dari jalan raya yang padat itu tak dikira ada sebuah lembaga dakwah megah yang berdiri di balik sisi jalannya. Namanya Pondok Modern Daarul Muttaqien yang didirikan KH Ahmad Shonhaji pada 3 Juli 1989, kini telah mampu menampung ribuan santri penerus perjuangan umat.
Melihat kemegahan pesantren di pojok Kabupaten Tangerang itu, akan sulit menyangka bahwa pengasuhnya dulu seorang pedagang batik keliling yang sukses.
Dengan bekal kuat meluruskan niat, ia mulai perjuangan membangun lembaga itu dengan segala tantangannya. “Saya menimba ilmu ini (meluruskan dan membulatkan niat) seperti diajarkan atau dilakukan para guru, ulama dan kiai yang pernah saya kunjungi,” nasehatnya kepada seluruh santri-santrinya